Hati adalah sebuah bagian terintim dalam organ tubuh, di dalam hadits disebutkan bahwa apabila hati itu rusak, maka rusaklah organ yang lain. begitu juga bagi orang yang sedang dilanda musibah hati, entah itu yang berhubungan atau cinta, maupun yang lainnya, yang kadang diistilahkan dengan sebutan GALAU.
Baiklah sobat, kali ini saya ingin berbagi cerita tentang Hati. semoga bisa menginspirasi dan memotivasi.Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi,
datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Pemuda itu, memang tampak
seperti orang yang tak bahagia. Pemuda itu menceritakan semua
masalahnya. Pak Tua yang bijak mendengarkan dengan seksama. Beliau lalu
mengambil segenggam garam dan segelas air. Dimasukkannya garam itu ke
dalam gelas, lalu diaduk perlahan.
"Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya," ujar Pak tua itu.
"Asin. Asin sekali," jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Beliau lalu mengajak sang
pemuda ke tepi telaga di dekat tempat tinggal Beliau. Sesampai di tepi
telaga, Pak Tua menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan
sepotong kayu, diaduknya air telaga itu.
"Coba, ambil air dari telaga ini dan minumlah." Saat pemuda itu selesai
mereguk air itu, Beliau bertanya, "Bagaimana rasanya?" "Segar," sahut
sang pemuda.
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?" tanya Beliau lagi.
"Tidak," jawab si anak muda.
Dengan lembut Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. "Anak muda,
dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam tadi, tak
lebih dan tak kurang. Jumlah garam yang kutaburkan sama, tetapi rasa air
yang kau rasakan berbeda. Demikian pula kepahitan akan kegagalan yang
kita rasakan dalam hidup ini, akan sangat tergantung dari wadah yang
kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita
meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi,
saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu
hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya.
Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."
Beliau melanjutkan nasehatnya.
"Hatimu adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu.
Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan
hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam
setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan
Referensi :
http://bagja-nugraha.blogspot.com/2010/05/telaga-hati.html
foto:kemoning.info
semangat yuk ah biar gak galau :)
BalasHapusbetullllll ayooo kita semangat...dengan berjalan 1000 langkah setiap hari. :D
BalasHapuswah memotifasi nie gan, gimana klo garam tadi di masukin ke ember, masih asin ga ya? heheh
BalasHapuspantesan kita selalu dianjurkan untuk 'berlapang dada' karena ini toh.. nice :)
BalasHapusahsanta ^_^
BalasHapussuper...
Cerita yang banyak mengandung pelajaran bijak tuk menghalau rasa galau...
BalasHapusSuperrrr,,,
BalasHapusmending gaptek dariada galau lah ..
xixixi
@cerita anak kost : masih asin....tapi garamnya juga seember :D
BalasHapus@ NF ; apaan tuu ini toohh :p
@ fizah : ahsanti, ahsantuma, ahsantum. ahsantu, ahsanna... :p
@ noerd : galau itu harus dibasmi...hoho
@ tercanggih : huhuhu canggih kah pulang wahini...tobat dah lah jadi gaptek, ggkkgkgk
jadi yang menguasai perasaan ya hati ya =)
BalasHapusgalau? islam obatnya,,,insyaalloh hati tenang,,,
BalasHapus