Ternyata, pembahasan mengenai Standar Operating Prosedur (SOP) yang biasanya diterapkan pada pramuniaga tidak hanya terbatas pada pelayanan kepada pembeli dan display produk saja, tetapi juga controlling terhadap produk, baik yang masuk dan juga yang laku terjual. Pada bagian inilah, terkadang para pramuniaga mengalami kesulitan karena saat melakukan kontrol barang, harus teliti. Jika terdapat kesalahan dalam pengecekkan maka hal ini dapat menimbulkan masalah seperti pencocokan stok dan barang yang tidak sesuai. oleh karena itu, kali ini kita akan membahas lebih detail tentang apa itu sop, Dalam prosedur kerja dari segi controlling, pramuniaga harus melakukan beberapa tahapan kerja seperti berikut ini:
1. Monitoring
Monitoring dilakukan guna mengetahui ketersediaan produk, misalnya barang apa yang stoknya tinggal sedikit atau yang sudah habis terjual. Agar ada bukti laporan, maka pramuniaga harus mencatat stok produk untuk nanti dijadikan sebagai bahan laporan kepada supervisor. Dengan adanya monitoring secara berkala, diharapkan tidak ada produk yang dibiarkan kosong stoknya terlalu lama.
2. Controlling Product On Display
Setelah melakukan monitoring, pramuniaga juga harus melakukan SOP selanjutnya yang tidak kalah penting yaitu melakukan pengecekkan produk yang ada di display atau rak pajangan. Controlling ini dimaksudkan untuk memisahkan produk yang sudah rusak dan kadaluarsa, untuk dipindahkan ketempat lain. Untuk mengetahui batas Exp.date suatu produk, maka pramuniaga hendaknya melakukan pengecekkan tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan produk. Biasanya, produk-produk dengan Exp.date yang jangka waktunya sebentar harus lebih mendapatkan perhatian, seperti diantaranya produk makanan, minuman dan obat-obatan.
3. Pengecekkan Harga
Sudah menjadi hal yang lumrah jika saat menjual produk, adakalanya terjadi perubahan harga, baik itu turun atau kenaikan harga. Pramuniaga juga tidak terlepas dari tugas untuk melakukan pengecekkan produk serta pergantian label harga jika ada perubahan. Jangan sampai terjadi ketidaksesuaian antara label harga pada rak dengan mesin penghitung. Ganti segera label harga lama dengan yang baru jika terdapat perubahan harga produk.
4. Penempatan Produk Promo
Untuk menarik minat pembeli serta memberi kepuasan terhadap pelanggan dalam berbelanja, biasanya pemilik usaha toko mengadakan promo produk. Jika sedang ada promo, pramuniaga harus memisahkan produk yang termasuk dalam kategori promo ke tempat khusus barang-barang promo. Tujuannya agar pelanggan dapat melihat langsung produk apa saja yang lagi promo. Selain menempatkan produk pada display khusus, rak pajangan juga harus dilengkapi dengan papan nama atau tulisan yang menunjukkan adanya promosi.
5. Pendataan Produk
Demi menghindari adanya kehilangan barang, pramuiaga dituntut untuk melakukan pengecekkan dan pendataan produk yang masuk serta yang laku terjual. Bagi toko yang masih menggunakan perhitungan manual, pendataan produk ini bisa dilakukan dengan mencatat produk masuk dan keluar pada buku catatan khusus, sedangkan bagi toko yang sudah maju dan besar, dimana perhitungan produk sudah bisa dilakukan lewat computer maka pendataan akan lebih mudah karena sudah tercatat langsung pada PC. Pendataan produk tidak hanya berfungsi sebagai monitoring, tetapi juga untuk mengetahui secara pasti ketersediaan dan jumlah stok barang.
Ya, itu tadi 5 tahapan SOP yang harus dilakukan pramuniaga dalam segi controlling. Pada bagian ini memang tidak semudah pada tahap pelayanan. Disaat pramuniaga sibuk melakukan pengecekkan terhadap produk di display dan controlling, pramuniaga juga harus siap sedia melayani pembeli jika ada yang bertanya atau memerlukan bantuan, seperti misalnya dimana posisi produk yang dicari, apa saja manfaaa produk, kelebihan produk dan sebagainya. Selain itu, tentu saja seorang pramuniaga harus selalu ramah kepada setiap pengunjung yang datang.