tanaman anggur yang pertama kali saya beli |
tampak samping, terlihat masih dengan plastik dari penjual bibitnya |
Salam penghobi tanaman, kali ini saya ingin berbagi cerita tentang tanaman anggur yang saya coba tanam dengan berbagai cara, sekitar satu tahunan ini saya mempelajari cara budidaya anggur ini, dan ternyata sangatlah menyenangkan, meskipun menunggu perkembangannya sangatlah lama. wajar karena budidaya tanaman adalah butuh waktu atau proses perkembangan, apalagi tanaman buah, berbeda dengan tanaman sayur yang 70 hari sudah bisa panen. nah sobat, awalnya saya hanya membeli jenis lokal saja yaitu jenis isabela dan caroline black rose (CBR), karena saat itu yang ada di pikiran saya hanyalah ingin membuktikan apakah benar anggur ini bisa berbuah di Kalimantan yang notabenenya daerah panas dan dataran rendah bukan daerah dingin pegunungan seperti daerah Jawa,
perkembangan tanaman anggur CBR yang saya tanam di planterbag 25L, namun mirip isabela |
Berjalannya waktu saya pun diikutkan oleh teman saya Adi ram ke sebuah grup penanam anggur Kalsel-Teng yang di sana pelan-pelan saya mulai belajar dari teman-teman penanam anggur juga, waktu berjalan akhirnya saya juga mulai nekat membeli yang jenis import seperti jupiter dan akademik yang dijual oleh pedagang bibit tanaman yang saya dapatkan dari iklan olx. tapi ini akan saya ceritakan di postingan lainnya.
ini anggur isabela yang saya saya pangkas |
pertama ketika menanam isabela dan CBR ini, tumbuhan sangatlah subur, padahal saya memupuknya sembarangan saja, juga banyak menggunakan pupuk kohe ayam yang masih mentah, namun pertumbuhan terlihat sangatlah subur, coba lihat foto atas dan samping, daunnya besar dan tumbuhan tinggi, namun karena saya penasaran akhirnya saya pangkas karena ingin mencoba membuahkannya dan juga saya coba sambungkan dengan jenis lain yang entresnya dikasih temen grup anggur. alhasil sambungan entresnya gagal dan busuk, begitu juga batangnya yang sudah saya pangkasi sangatlah kurus hingga sekarang juli 2020.
kemudian lanjut saya membeli anggur import jenis jupiter dan akademik yang saat itu harganya 100ribu dan 50ribu, karena akademik bibitnya masih sangat kecil, dan sobat saya masih belum memahami karakteristik tanaman anggur ini, hingga menanamnya pun sembarangan saja, maklum lah namanya baru mengenal, bahkan untuk pupuknya pun saya membeli berbagai jenis pupuk untuk diterapkan dengan harapan agar tanaman tumbuh subur, namun guys, ibarat orang pengen sehat, bukannya menerapkan pola makan secara teratur, tetapi malah makan terus sehingga yang terjadi adalah timbulnya berbagai penyakit, dan wajar saja pertumbuhannya pun sangatlah lambat dikarenakan media yang saya gunakan adalah pasir, tanah dan kohe yang mengakibatkan air itu tidak merembes dengan baik, namun tertahan sehingga medianya basah dan perkembangan anggurnya sangatlah lambat, seingat saya waktu itu, pertumbuhan setiap harinya hanya menambah 1cm saja, bahkan kadang sering stagnya.
kemudian lanjut saya membeli anggur import jenis jupiter dan akademik yang saat itu harganya 100ribu dan 50ribu, karena akademik bibitnya masih sangat kecil, dan sobat saya masih belum memahami karakteristik tanaman anggur ini, hingga menanamnya pun sembarangan saja, maklum lah namanya baru mengenal, bahkan untuk pupuknya pun saya membeli berbagai jenis pupuk untuk diterapkan dengan harapan agar tanaman tumbuh subur, namun guys, ibarat orang pengen sehat, bukannya menerapkan pola makan secara teratur, tetapi malah makan terus sehingga yang terjadi adalah timbulnya berbagai penyakit, dan wajar saja pertumbuhannya pun sangatlah lambat dikarenakan media yang saya gunakan adalah pasir, tanah dan kohe yang mengakibatkan air itu tidak merembes dengan baik, namun tertahan sehingga medianya basah dan perkembangan anggurnya sangatlah lambat, seingat saya waktu itu, pertumbuhan setiap harinya hanya menambah 1cm saja, bahkan kadang sering stagnya.
Bersambung......................